Berbicara tentang kopi adalah membicarakan tema yang bisa jadi tidak akan pernah ada habisnya. Semua orang bisa membicarakannya, dan memang seharusnya boleh. Mulai dari kalangan coffee snob yang bisa sangat detail dan teknis dalam berdiskusi, walaupun hanya membahas biji kopi saja, mulai dari ketinggian lokasi tanamnya, lama waktu tanam hingga panen, cara memetik bijinya, teknik mengolahnya dan hal-hal kecil lain yang mungkin bisa membuat pendengar dari kalangan awam geleng-geleng kepala mendengarnya.
Yuk, Mengenal 7 Jenis Kopi Terbaik di Indonesia
Apa Itu Kopi Robusta?
Ada juga kalangan barista, yang umumnya bahasannya adalah seputar jenis-jenis kopi, teknik menyeduh kopi, menjadikannya campuran hingga cara menyajikan sesuai dengan yang pesanan pelanggan. Bahkan kalangan penikmat kopi angkringan dan warung kopi pun boleh ikut membahas masalah kopi, sekalipun mungkin yang dibahas hanyalah seputar merek kopi favorit atau varian rasanya saja.
Namun, dari kalangan manapun mereka berasal, para pecinta dan penikmat kopi tidak akan asing dengan istilah kopi robusta. Kopi robusta bisa dibilang sebagai salah satu jenis kopi yang paling populer di dunia, bahkan salah satu jenis kopi yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Bukan tanpa alasan bahwa jenis kopi ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita. Sebagaimana kata asalnya, yaitu "robust" yang bisa diartikan kuat atau solid, kopi jenis ini banyak disukai karena karakternya yang konsisten dalam hal aroma dan rasa ketika diseduh. Bagi para petani kopi, jenis robusta juga digemari karena bisa tumbuh di daerah tropis seperti di Indonesia, serta mampu memberikan hasil panen yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.
Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah hingga Sulawesi Selatan termasuk diantara daerah-daerah yang telah menikmati "hasil manis" dari menanam kopi yang dikenal memiliki rasa pahit yang khas dibandingkan dengan jenis lain, seperti misalnya Arabika. Banyak merek-merek kopi lokal di nusantara yang mengandalkan jenis robusta sebagai produk andalannya. Bahkan Indonesia dikenal sebagai salah satu negara eksportir terbesar di dunia untuk kopi robusta.
Alasan Kopi Robusta Disukai
Selain menikmati kopi robusta dengan cara menikmati kekuatan aroma dan rasanya, sebagian orang menggemari kopi robusta karena tingkat keasamannya yang rendah. Beberapa orang menghindari minuman kopi karena menganggap semua kopi memiliki rasa yang asam dan tidak baik bagi lambung, terutama jika diminum dalam keadaan perut kosong. Padahal sejatinya tingkat keasaman pada kopi bukanlah faktor utama yang menyebabkan tingginya produksi asam lambung atau penyebab seseorang mengalami gejala sakit maag, sehingga pada batas konsumsi yang wajar, meminum kopi pada waktu kapanpun tidak akan menyebabkan seseorang mengalami sakit terutama pada bagian lambung.
Bagi yang kurang menggemari kopi hitam "polosan", kopi robusta juga cocok jika digunakan sebagai campuran atau yang istilahnya disebut sebagai blend. Pada dasarnya, kopi robusta digemari banyak orang karena ketika diseduh bisa menghasilkan crema (lapisan buih tipis) yang cocok digunakan sebagai campuran untuk membuat espresso. Varian minuman seperti latte dan capuccino juga termasuk diantara yang sering menggunakan robusta sebagai bahan kopi dasarnya. Bahkan di Indonesia, ada yang mengatakan kalau mayoritas "kopi sachetan" yang sudah tercampur dengan bahan lain seperti susu dan coklat juga pasti menggunakan bahan kopi robusta.
Sebagian produsen kopi bereksperimen dengan memadukan antara jenis robusta dengan jenis lain seperti arabika untuk mendapatkan cita rasa khusus yang disebut dengan mix. Hal ini dilakukan untuk menjangkau pasar yang masih awam sehingga tidak mengalami kebingungan ketika harus memilih jenis kopi, selain untuk mendapatkan perpaduan keunggulan rasa dari kombinasi jenis kopi tersebut, walaupun mungkin bagi sebagian orang tidak akan cocok dengan kombinasi semisal itu.